1.4.18. Meninggal Dunia Dalam Damai

Tahun-tahun terakhir dari masa hidupnya sudah lebih sering tinggal di Rumah Sakit dari pada di rumahnya sendiri. Berbagai Rumah Sa kit telah dijalaninya, berbagai pengobatan telah dilaluinya. Beragam dokter telah mengobatinya. Semuanya adalah untuk memperoleh kesembuhan Ds. G.H.M. Siahaan yang tercinta. –

Artinya, keluarga sangat memperhatikan dan berusaha bagaimana agar kesehatan Ompu i dapat pulih kembali. Akan tetapi, ada yang tidak bisa ditolak, ada yang tidak dapat disingkirkan. Usia yang semakin uzur, kesehatan yang semakin rapuh, semuanya itu adalah peristiwa alami. 

Pada akhirnya semua orang akan mengalami ketuaan. Namun HKBP masih dapat bersyukur, keluarga masih layak berterima kasih, karena pernah memiliki Ds. Gustav Heine Managom Siahaan, sebagai Ompu i Ephorus HKBP bagi warga jemaat HKBP dan sebagai Bapak bagi keluarga.

Kenyataan akan kematian memang tidak dapat ditolak oleh siapapun. Tidak juga oleh orang kaya atau orang miskin. Tidak juga oleh pejabat tinggi atau rakyat jelata. Tidak juga oleh hamba Tuhan seperti Ds. G.H.M. Siahaan, Ephorus emeritus HKBP, atau oleh warga jemaat. Kematian adalah bagian dari kehidupan. 

Dengan pemahaman dan keyakinan seperti itulah HKBP dan keluarga menerima kenyataan, ketika Ds. G.H.M. Siahaan dengan tenang meninggalkan semua yang dicintainya, HKBP, keluarga, kenalan dan saudaranya. –

Pada tangal 28 Mei 1990, tepat jam 02.30, akhirnya Ds. G.H.M. Siahaan dengan tenang dan damai menyambut panggilan Tuhannya dalam usia 83 tahun. 

Dengan menghembuskan nafas nya yang terakhir di dunia ini, maka berakhirlah sepenggal sejarah kehidupan dari seorang hamba Tuhan, yaitu Ds. Gustav Heine Managom Siahaan.